Release Date | : | October 1, 2015 |
File Size | : | 0.61 MB |
Abstract
Pada bulan September 2015 Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 122,20. Dari 82 kota, 46 kota mengalami inflasi dan 36 kota mengalami deflasi. Angka inflasi Kota Bima menempati posisi 45 rangking nasional. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke 1,33 persen, sedangkan inflasi terendah di Kota DKI Jakarta 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga yaitu sebesar 1,84 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 0,01 persen.
Inflasi di Kota Bima dipengaruhi oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen, kelompok sandang sebesar 0,87 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan. Kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan yang yaitu 0,49 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari 2015- September 2015) sebesar 1,60 persen dan laju inflasi “year on year” (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 3,43 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah BERAS 0,2622 persen, AYAM HIDUP 0,0583 persen, EMAS PERHIASAN 0,0483 persen, ROKOK KRETEK FILTER 0,0331 persen, DAUN KELOR 0,0243 persen, CUMI-CUMI 0,0188 persen, EKOR KUNING 0,0157 persen, CAT TEMBOK 0,0143 persen, UPAH PEMBANTU RT 0,0119 persen, dan TAUGE/KECAMBAH sebesar 0,0102 persen.