Kondisi Perkenomian suatu wilayah
dapat di gambarkan oleh angka PDRB atau Produk domestik regional bruto, angka
ini dapat diperoleh dengan 3 pendekatan. Pendekatan Produksi, pendekatan
pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Berdasarkan pengeluaran, PDRB merupakan
kombinasi atau penjumlahan dari konsumsi akhir rumah tangga, konsumsi akhir
pemeritah, investasi, dan net ekspor. Investasi sendiri dikelompokkan menjadi 2
bagian, dimana bagian besarnya adalah pembentukan modal tetap bruto atau PMTB
yaitu realisasi fisik seperti bangunan, mesin, kendaraan, hewan dan tumbuhan
yang menghasilkan berulang dan peralatan lainnya. Bagian lain dari investasi
merupakan perubahan inventori atau persediaan baik itu berupa barang jadi,
barang setengah jadi, bahan baku, dan penolong.
Berdasarkan publikasi Kabupaten
Bima dalam angka tahun 2017, PMTB berkontribusi besar dalam perekonomian
Kabupaten Bima. Pada tahun 2016, Kontribusinya mencapai 42,29 persen dari total
perekonomian Kabupaten Bima. Jika dilihat dari pekembangannya dari tahun ke
tahun, Kontribusi PMTB meningkat tiap tahun dari tahun 2013 sebesar 40,41
persen menjadi 42,29 persen di tahun 2016.
Selain kontribusinya yang besar dan
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, PMTB juga merupakan program
prioritas nasional yang tertuang dalam peraturan presiden no.79 tahun 2017
tentang rencana kerja pemerintah. Sehingga dibutuhkan data investasi terutama
data PMTB yang lebih rinci. Oleh karena itu Survei Penyusunan disagregasi PMTB
tahun 2018 perlu dilaksanakan.
Cakupan dari kegiatan ini adalah
seluruh wilayah di Indonesia dengan responden yang tersebar secara proporsional
di DInas, Perusahaan, Rumah tangga, dan Lembaga non-profit yang melayani rumah
tangga (LNPRT), tujuan dari kegiatan ini adalah memperoleh gambaran PMTB di
indonesia menurut jenis barang modal yang lebih rinci sehingga dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengambil kebijakan terkait investasi dan
dunia usaha.