Pada
bulan Februari 2017, Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,24
persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,12
pada bulan Januari 2017 menjadi 127,42 pada bulan Februari 2017. Angka
inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar
0,23 persen.
Untuk
wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,4
persen dan Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,4 persen.
Inflasi
Nusa Tenggara Barat bulan Februari 2017 sebesar 0,24 persen terjadi
karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks
pada Kelompok Sandang sebesar 1,03 persen; Kelompok Perumahan, Air,
Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,97 persen; Kelompok Kesehatan
sebesar 0,75 persen dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau sebesar 0,2 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada
Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,54 persen; Kelompok Pendidikan,
Rekreasi & Olah raga sebesar 0,03 persen dan Kelompok Transport,
Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,01 persen.
Komoditas
terbesar penyumbang inflasi adalah Tarip Air Minum Pam,
Tongkol/Ambu-Ambu, Cabai Rawit, Tarip Listrik, Tongkol Pindang,
Kembung/Gembung/Banyar/Gembolo/Aso-Aso, Emas Perhiasan, Upah Pembantu
Rt, Cabai Merah dan Sate.
Komoditas
terbesar yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi adalah Tomat
Sayur, Daging Ayam Ras, Jeruk, Beras, Bawang Merah, Angkutan Udara, Kol
Putih/Kubis, Apel, Telur Ayam Ras dan Bandeng/Bolu.
Laju
inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Februari 2017 sebesar 1,73
persen lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender Februari 2016
sebesar 1,13 persen. Begitu juga dengan laju inflasi “tahun ke tahun”
Februari 2017 sebesar 3,22 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju
inflasi “tahun ke tahun” di bulan Februari 2016 sebesar 4,72 persen.
Dari
82 kota yang menghitung IHK, tercatat 62 kota mengalami inflasi dan 20
kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar
1,16 persen diikuti Kota Dumai sebesar 1,12 persen. Sedangkan inflasi
terendah terjadi di Kota Ternate sebesar 0,03 persen diikuti Kota
Tarakan sebesar 0,04 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Jambi
sebesar 1,4 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Bungo sebesar
0,02 persen.